BUNGO - Tingkat kenakalan remaja dikabupaten bungo akhir akhir ini semakin meningkat dan cenderung mengarah ke tindak pidana.
Perilaku menyimpang dipahami sebagai perilaku berulang yang melanggar norma sosial, tidak sejalan dengan nilai dan aturan konvensional, dinilai negatif oleh orang lain, mengarah pada perbuatan melanggar hukum yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun masyarakat.
Penyebab perilaku menyimpang pada remaja, sejatinya dapat dicegah dan diatasi. Terutama dari kesadaran orangtua sendiri, sebagai teladan di rumah. Baru kemudian para guru di sekolah, serta lingkungan pergaulan.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram dihadapan tokoh masyarakat dan para tokoh pemuda saat kunjungan kerja di polsek pelepat ilir kabupaten bungo. Jum’at (9/12/2022)
Dalam sambutannya, “Penyebab Perilaku Menyimpang disebabkan 2 Faktor yaitu faktor Internal (dalam) dan factor external (luar), Faktor internal yaitu Krisis Identitas dan kontrol diri yang lemah”. ujar Wahyu
Krisis Identitas, Hal ini umum dialami oleh mereka, di masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, krisis identitas ini terjadi karena di umur remaja, mereka akan mengalami perasaan untuk membutuhkan pengakuan dari lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.
Umumnya saat kedua hal ini tak dapat dicapai oleh para remaja, maka muncul kecenderungan untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.
Tindakan menyimpang yang remaja lakukan sebagai alih-alih mencari perhatian, atau mencari identitas diri. Bahkan berbaur dengan lingkungan, yang terkadang tidak mereka sadari lingkungan tersebut dinilai negatif oleh masyarakat.
Kontrol diri yang lemah, Penyebab perilaku menyimpang pada remaja selanjutnya, bisa berasal dari kontrol diri yang lemah. Di masa transisi, mereka masih belum bisa mengatur emosi dan kemampuan diri dengan tepat.
Belum bisa sempurna membedakan, mana tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di lingkungan masyarakat.
Sehingga remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak remaja sudah bisa membedakan dua tingkah laku itu, tetap bisa melakukan perilaku menyimpang saat tidak mampu mengembangkan kontrol diri dengan baik.
Sementara penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang dipicu dari luar atau eksternal, bisa berupa kondisi keluarga, lingkungan rumah, pergaulan di sekolah, tindakan guru, dan masih banyak lagi.
Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang, Penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang umum terjadi ialah kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Seperti diketahui, keluarga merupakan lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi.
Tanggung jawab besar para orangtua untuk mendidik anak mampu berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak remaja memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orangtua serta anggota keluarga lain.
Orangtua bisa memberi contoh perilaku baik, memberikan kasih sayang yang adil untuk setiap buah hatinya, dan banyak lagi.
Sebaliknya, anak dengan kondisi broken home, keluarga yang berantakan, atau akibat salah satu orangtua meninggal, ekonomi keluarga yang sulit, serta diliputi konflik keras. Sejumlah kasus ini bisa memberikan pengaruh buruk pada sikap dan perilaku remaja.
Kurangnya Pemahaman Agama, Penyebab perilaku menyimpang pada remaja berikutnya terjadi karena urangnya pemahaman agama. Masih mengenai peran orangtua, bagaimana menjadi teladan serta menanamkan nilai agama yang baik kepada anak sejak dini.
Melalui pendidikan agama, anak remaja bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, mereka mengerti apa saja yang memiliki nilai kebaikan.
Lalu mengenal perilaku yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, mereka akan merasa kesulitan dalam menjalankan peran di masyarakat.
Tempat Pendidikan, Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dari faktor luar bisa dari lingkungan pendidikan atau di sekolah. Dalam hal ini, sekolah merupakan lingkungan kedua yang berpotensi jadi tempat kenakalan remaja, mereka bisa saja melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam pelajaran.
Contoh perilaku menyimpang di sekolah, seperti membuat kegaduhan, berkelahi, serta menindas teman sekelas.
Dengan begitu, sekolah bertanggung jawab membina dan membimbing setiap siswa untuk berperilaku baik. Kemudian memanfaatkan waktu dengan baik.
Lingkungan Pergaulan, Penyebab perilaku menyimpang pada remaja faktor eksternal yang lain, bisa berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Ini termasuk teman sepermainan atau sebaya, mereka memberikan peran penting bagi setiap remaja yang sedang berkembang dan melewati masa transisi. Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk, akan mendapat banyak pengaruh perilaku negatif juga.
Sebaliknya, remaja dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif. Akan dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu sama lain. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
Kapolres Bungo belakangan ini memang gencar mengkampanyekan kepada para pejabat, tokoh-tokoh masyarakat dan para pemuda di berbagai kecamatan untuk secara bersama-sama berusaha menciptakan pemuda agar terhindar dari perbuatan yang melanggar dengan cara tidak ada waktu tersisa untuk bergaul dengan yang menyimpang.
"Sebagai warga Negara yang baik, kita seharusnya lebih merasa terbebani untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan menciptakan keadaan yang baik bagi semua." Tutur Wahyu ketika memotivasi para tokoh di Kecamatan. ( TIKA )